Haruskah saya menggunakan ball mill atau rod mill untuk menggiling batu kapur?
Dalam hal penggilingan batu kapur, ball mill dan rod mill bisa menjadi pilihan yang cocok. Namun keduanya memiliki perbedaan dalam hal prinsip kerja, bentuk penggilingan, dan area aplikasi. Berikut perbandingan untuk membantu Anda memilih peralatan yang tepat:
Prinsip bekerja:
- Ball mill: Mengandalkan benturan antara bola baja dan material untuk operasi penggilingan dan pengupasan. Bola baja dan material memiliki kontak titik, sehingga material hancur.
- Rod mill: Menggunakan batang baja sebagai media penggilingan. Area kontak dengan material lebih besar dibandingkan dengan ball mill, sehingga menghasilkan kontak tatap muka dan lebih sedikit penggilingan berlebih.
Materi yang berlaku:
- Ball mill: Cocok untuk mengolah berbagai macam material dan biasa digunakan di pabrik pengolahan mineral, pabrik tahan api, semen, dan industri konstruksi.
- Rod mill: Lebih cocok untuk menggiling material rapuh seperti pasir kuarsa, grafit, dan bijih tungsten.
Produk parameter:
- Ball mill: Ukuran umpan ≤20-≤25mm, ukuran pelepasan 0.074-0.89mm. Penggilingan kering dapat mencapai ukuran penggilingan 400 mesh, sedangkan penggilingan basah dapat mencapai ukuran penggilingan 350 mesh.
- Rod mill: Lebih cocok untuk penggilingan kasar dan material dengan persyaratan granularitas pelepasan yang lebih rendah.
Singkatnya, jika Anda perlu memproses berbagai macam bahan dan mencapai ukuran partikel pelepasan yang lebih halus, ball mill direkomendasikan untuk menggiling batu kapur. Namun, jika Anda berurusan dengan material yang rapuh dan memiliki persyaratan granularitas pelepasan yang lebih rendah, rod mill mungkin merupakan pilihan yang lebih cocok.